Selamat Datang!

Gerakan Mahasiswa dan AMTT, Demo Gemparkan Pemalang

 

Gerakan Mahasiswa Penalang Raya (Gempar) dan Aliansi Masyarakat Taman Timur (AMTT) lakukan aksi unjuk rasa bertepatan dengan jelang hati tenang Pilkada serentak di Lapangan Banjardawa Taman Pemalang, Sabtu (5/12/2020)/foto: uripto gd

PEMALANG (ranahpesisir.com)- Genjang genjong gonjang ganjing Kabupaten Pemalang Jawa Tengah di hari-hari akhir jelang Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati pecah juga, hal ini dibuktikan oleh kelompok yang mengatasnamakan GEMPAR (Gerakan Mahasiswa Pemalang Raya) dan AMTT (Aliansi Masyarakat Taman Timur) yang melakukan aksi unjuk rasa bertepatan jelang hari tenang, di Lapangan Banjardawa Kecamatan Taman, Sabtu (5/12/2020).


Sebelumnya pada hari Jumat 4 Desember yang lalu, GEMPAR dan AMTT  melakukan jumpa pers di salah satu rumah makan lesehan di Pemalang. Dalam acara jumpa pers tersebut, Hamu Fauzi selaku ketua aksi atau Korlap  menyatakan siap berunjuk rasa pada hari Sabtu.


Hamu Fauzi saat ditanya kesiapan untuk demo berkaitan dengan ijin unjuk rasa mengaku telah mengirimkan surat pemberitahuan ke pihak kepolisian dalam hal ini Polres Pemalang.


Dari pantauan puluhan awak media, baik cetak maupun online  acara demo benar-benar dilaksanakan walaupun tidak sesuai yang telah di tentukan, yaitu di depan Pendopo dan kantor DPRD Kabupaten Pemalang.


Hamu Fauzi menegaskan bahwa aksi unjuk rasa yang dilakukan ini bukan untuk mengusik warga Pemalang, namun untuk membuka mata dan hati para eksekutif dan legislatif agar kinerja pemerintah sesuai dengan harapan masyarakat Kabupaten Pemalang.



"Namun bagi kami selaku mahasiswa dan rakyat Pemalang, kinerja eksekutif dan legislatif belum  memuaskan, jadi kami berdemo supaya mereka tahu  apa yang menjadi tanda tanya dan keluhan serta dirasakan masyarakat, khususnya yang ingin transparansi publik dalam menjalankan roda pemerintahan," tandasnya.


Hamu Fauzi dalam orasinya melalui pengeras suara menyatakan kalau aksi ini sama sekali tidak ada tunggangan dari pihak manapun.


"Kami hanya ingin pihak eksekutif dan legislatif bekerja lebih baik, dan memikirkan nasib rakyatnya," ungkapya.


Demo yang rencananya dilaksanakan di depan Pendopo Kabupaten Pemalang dan kantor DPRD akhirnya di urungkan, karena diduga ada upaya dari pihak lain yang tidak ingin Bupati dan dewannya di demo. 


"Kami sudah bicara dari awal, bahwa unjuk rasa yang kami lakukan tidak butuh jawaban dari pihak eksekutif maupun legislatif, terpenting bagi kami akhirnya rakyat tahu tentang rapot merahnya pemerintahan di Kabupaten Pemalang yang nota bene Kabupaten Pemalang tercinta kita semua," jelasnya

(Uripto GD/Sandi)

Share this post :

Berita Populer

Statistik

 
| |
Copyright © 2016. ranahpesisir - All Rights Reserved
Admin by redaksi
Proudly presetnt by ranahpesisir.com