Selamat Datang!

Mendadak Digital; Semangat Hari Ibu

 


Oleh: Dr. Hamidah Abdurrachman


PERINGATAN Hari Ibu 22 Desember 2020, dengan tema Perempuan Berdaya Indonesia Maju,. Secara historis Hari Ibu dilatarbelakangi oleh Kongres Perempuan I di tahun 1928, tepatnya pada 22 Desember 1928. Kongres Perempuan I adalah tonggak sejarah bagi wanita Indonesia. Wanita yang sebelumnya dianggap kaum terbelakang, dalam perkembangannya mampu memberikan kontribusi dalam kemerdekaan, termasuk menjadi solusi berbagai permasalahan bangsa hingga saat ini. Banyak Perempuan telah membutikan mampu bersaing dengan Laki-laki dalam berbagai posisi strategis.


Meskipun berdasarkan hasil survei UN Women, pandemi Covid-19 telah memperparah kerentanan ekonomi perempuan, yang sudah pasti menjadi ancaman bagi usaha pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s) terhadap perempuan namun semangat Perempuan Maju dan terus berkarya tidak boleh berhenti.


Ibu tokoh sentral dalam kehidupan rumah tangga, seperti Firman Allah yang artinya  “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun . Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (Qs. Luqman :14)


Selanjutnya Rasullah bersabda: Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, belia berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.’” (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548)


Ada hal yang menggembirakan, dayta angka melek huruf perempuan dan laki-laki 15 tahun ke atas di perkotaan mencapai 96,46 persen dan 98,67 persen, sedangkan di perdesaan masing-masing sebesar 90,93 persen dan 95,67 persen, Meskipun persentase laki-laki 15 tahun ke atas yang telah menamatkan pendidikan SMA ke atas lebih tinggi dibandingkan perempuan 37,70 persen dan 32,53 persen. Secara rata-rata tahu 2019 angka melek huruf lakilaki 97.48% dan Perempuan 94.33%


Data tersebut relevan dengan Revolusi Industri 4.0 yang telah merubah kehidupan manusia melalui berbagai teknologi internet. Digitalisasi teknologi tak dapat dibendung dan begitu cepat memengaruhi berbagai bidang kehidupan. Perkembangan teknologi digital ini akhirnya merambah masuk ke dalam kehidupan perempuan, didunia kerja dan rumah tangga. Ditambah lagi dengan adanya Pandemi Covid19 yang menetapkan kebijakan sekolah online, telah memaksa perempuan masuk ke dalam dunia digital tanpa batas, Ibu rumah tangga tetiba harus menjadi Guru secara digital dan harus memahami perkembangan ilmu pengetahuan.


Kalau selama ini Ibu-Ibu hanya sibuk dengan Medsos dan update status, namun saat ini ibuIbu harus mengtahui dan menguasai ke berbagai aplikasi pembelajaran mulai Google Classroom, zoom dan berbagai aplikasi pendukung pembelajaran lainnya. Ditengah berbagai keterbatasan pengetahuan, IbuIbu tampil sebagai Guru digital yang handal bagi putraputrinya.


Dampak Digitalize bagi Orang Tua


Bagi orang tua, dampak dari pembelajaran Daring ini cukup besar, bertambahnya tugas dan pekerjaan bagi orang tua, karena terpaksa menyiapkan waktu untuk mendampingi anaknya di sela – sela mencari nafkah dan tambahan biaya untuk memenihi kuota internet. Dampak lainnya adalah ketika orang tua tak mampu mendampingi putra – putrinya secara maksimal karnea harus bekerja lalu anak-anak memanfaatan ksesempatan untuk main games, sehingga mulai kecanduan.


Ibu-Ibu berperan sangat  kompleks, sebagai karyawan, sebagai ibu rumah tangga dan sebagai Guru. Harus disadari bahwa peran ini dapat menimbulkan tekanan osikis sampai depresi apalagi kalau Bapak-bapak tidak membantu dan maunya beres saja. Dalam beberapa kasus Ibu-Ibu yang depresi dapat menimbulkan kekerasan terhadap anak dalam berbagai bentuk, yang berakibat anak juga menjadi depresi.


Selamat Hari Ibu, Perempuan Mulia Dunia Akhirat.

(Penulis adalah Dosen Fakultas Hukum Universitas Pancasakti Tegal)

Share this post :

Berita Populer

Statistik

 
| |
Copyright © 2016. ranahpesisir - All Rights Reserved
Admin by redaksi
Proudly presetnt by ranahpesisir.com