Selamat Datang!

Mahasiswa Stikom Poltek Cirebon Demo Rektorat

Aliansi mahasiswa dan BEM Stikom Cirebon gelar aksi unjuk rasa sampaikan aspirasi ke Rektorat, Kamis (7/1/2021)/foto: istimewa

CIREBON (ranahpesisir.com)-   
Aliansi mahasiswa dan BEM Stikom Poltek Cirebon gelar aksi unjuk rasa menyampaikan aspirasinya ke Rektorat, Kamis (7/1/2021).


Aksi tersebut guna menindaklanjuti audiensi tahap pertama yang sebelumnya dilakukan pihak kampus dan BEM.


Aksi tersebut akhirnya diterima rektorat dengan diarahkan ke auditorium kampus, mengingat sedang pandemi Covid-19, dan mahasiwa dalam aksinya tetap menerapkan protokol kesehatan.


Sekitar 100 an lebih mahasiswa dari berbagai program studi dan angkatan hadir.


Sedangkan pihak Rektorat diwakili Puket I Akbar, Puket II Wawat, dan puket III Virgiyanti, karena Ketua Stikom H Yuhan M Com tidak hadir menemui mahaiswa.


Dalam hal ini selain mahasiwa Stikom juga ada beberapa perwakilan orang tua mahasiswa yang merasa kecewa karena tidak adanya wisuda pada mahasiswa tingkat akhir di tahun 2020 lalu. 


Ada beberapa hal yang dijadikan tuntutan mahasiswa diantaranya adalah:


1. Penjelasan mengenai status Stikom yang pebinaan=nonaktif dengan snaki berat dari dikti hasil monev / monitoring dan evaluasi team EKA Dikti dan Dikti.


2. Mahasiwa meminta secepatnya agar tingkat akhir bisa lulus dan wisuda dengan ijazah legal.


3. Mahasiswa menuntut agar kampus transparan, di era keterbukaan publik jangan menutupi keadaan kampus.


4. Meminta Rektorat jaminan mahasiswa bisa kuliah dan lulus dari kampus Stikom.


5. Orang tua mahasiswa meminta pihak kampus agar lebih terbuka dengan mahasiwa terkait hak-hak mahasiswa, karena orang tua sudah memberikan kewajban.


Terkait diatas, Faisal Akbar selaku Puket I Stikom mengatakan, akan segera mungkin membenahi akademik dalam waktu 6 bulan terhitung surat sanki dari Dikti dikeluarkan kurun waktu November 2020-April 2021 dan akan berkordinasi dengan Dikti terkait penyempurnaan laporan-laporan ke Dikti yang diminta saat monev.


Selain itu, Akbar juga menyampaikan permohonan maaf atas kejaidan ini sehingga mahasiswa resah dan kiranya mahasiswa berkoordinasi dalam informasi agar tidak salah dan simpang siur.


Salah satu orang tua dalam penyampaian audiensi sempat terbata-bata, karena sedih dan kecewa juga kaget kenyataan menimpa anaknya yang seharusnya selesai kuliah, namun kenyatananya tidak bisa wisuda.


Hal sanksi berat Dikti adalah kampus Stikom tidak dibolehkan merekrut mahasiwa baru, dilarang melakukan sidang/yudisium dan dilarang wisuda mahasiswa selama masa sanksi pembinaan nonaktif, kecuali status tersebut sudah aktif maka boleh melakukan hal tersebut diatas.


Sementara itu, Dr Ellyn menyampaikan kepada mahasiswa agar jangan khawatir jika kampus di tutup, maka akan diambil alih oleh Dikti.


Namun mahasiswa masih kecewa karena H Yuhano yang diharapkan hadir saat itu tidak nampak.


“Kami kecewa karena Ketua Stikom tidak hadir, padahal jika hadir kami pun bisa dengan jelas mendengarkan paparan beliau, dan harapan kami Stikom segera aktif kembali," kata mahasiwa. (*)

Share this post :

Berita Populer

Statistik

 
| |
Copyright © 2016. ranahpesisir - All Rights Reserved
Admin by redaksi
Proudly presetnt by ranahpesisir.com