Selamat Datang!

Kabupaten Tegal Terima DAK Rp 550 Juta dari BBPOM


Bupati Tegal Umi Azizah bersama Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Hendadi Setiadji saat menerima plakat dari BBPOM Semarang/foto: istimewa 

SLAWI (ranahpesisir.com)-  Kabupaten Tegal menerima Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Semarang sebesar Rp 550 juta. Nominal yang diberikan pada tahun 2021 lebih tinggi dua kali lipat dari dana pada tahun sebelumnya.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala BBPOM Semarang I Gusti Ayu Adhi Aryapatni saat Audiensi bersama Bupati Tegal Umi Azizah di ruang kerja Bupati Tegal, Selasa (09/02/2021) siang.

Ary mengatakan DAK tersebut bisa digunakan untuk peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) di Kabupaten Tegal dengan melakukan pelatihan untuk petugas dan sosialisasi sebagai upaya promosi kesehatan.

“Nanti DAK tersebut bisa digunakan untuk pelatihan petugas ataupun untuk kebutuhan lainnya. Dari pihak kami juga menawarkan menjadi pemateri di pelatihan tersebut,” jelasnya.

Ia juga menginformasikan akan melaksanakan beberapa program BBPOM di wilayah Kabupaten Tegal seperti, program keamanan desa, program pasar aman, dan program sekolah aman. Masing-masing program akan dilaksanakan selama sepuluh bulan yang akan dimulai pada bulan Maret sampai November mendatang.

Lebih lanjut ia juga menjelaskan bahwa program keamanan desa hanya membutuhkan satu desa untuk dibina agar dapat membentuk “Desa Pangan” sebagai desa percontohan.

“Tujuan dibentuknya program keamanan desa adalah guna meningkatkan kemandirian masyarakat desa dalam menjamin pemenuhan kebutuhan pangan yang aman sampai pada tingkat perseorangan dan memperkuat ekonomi desa,” jelasnya.

Selain itu, untuk menjalankan program pasar aman hanya diberlakukan di satu pasar dengan harapan makanan yang di jual di pasar tersebut bebas dari bahan atau zat yang berbahaya. Serta, dalam program sekolah aman BBPOM menggandeng 50 sekolah dari berbagai jenjang.

“Dalam menjalankan program yang kami paparkan, kami akan membentuk kader keamanan pangan untuk membantu mensukseskan program tersebut. Seperti pada program desa aman, kami akan membentuk kader dari buruh, karangtaruna, dan ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang berjumlah minimal 15 orang dengan dimotori oleh kepala desa setempat. Tidak berbeda halnya dengan program pasar aman dan sekolah aman yang akan dibentuk kader juga. Selain itu, kami akan memberikan sosialisasi kepada sasaran program tersebut, pelatihan, dan pengawasan keamanan pangan pasar,” katanya.

Terkait dengan itu, tujuan yang diharapkan dari BBPOM dapat meningkatkan daya saing produk yang diproduksi di daerah tersebut agar berimbas pada peningkatan perekonomian dan memiliki tujuan akhir guna meningkatkan kemanan pangan di Kabupaten Tegal.

Dalam kesempatan yang sama, Umi Azizah menyampaikan sesuai dengan Undang-undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan telah mengamanatkan kewajiban negara untuk mewujudkan ketersediaan, keterjangkauan, dan pemenuhan konsumsi pangan yang cukup, aman, bermutu, dan bergizi seimbang hingga perseorangan secara merata di seluruh wilayah Indonesia.

“Kami berterima kasih kepada anggota BBPOM Semarang yang sudah hadir disini. Melalui kegiatan ini saya berharap setelah adanya sosialisasi, desa binaan, pasar binaan, dan sekolah binaan yang didukung langsung oleh stakeholder dari komunitas perempuan dan komunitas pemuda. Maka, pangan yang dikonsumsi masyarakat akan aman,” ungkap Umi. (EW/*)

Share this post :

Berita Populer

Statistik

 
| |
Copyright © 2016. ranahpesisir - All Rights Reserved
Admin by redaksi
Proudly presetnt by ranahpesisir.com