Stadion Manahan Solo/foto: istimewa
SURAKARTA (ranahpesisir.com)- Laga pembuka Piala Menpora 2021 akan mempertemukan Arema FC kontra PSIS Semarang. Pertandingan tersebut bakal diselenggarakan di Stadion Manahan, Solo, 21 Maret mendatang.
Ditunjuknya Arema FC kontra PSIS setelah PT Liga Indonesia Baru (LIB), melakukan koordinasi. Berbagai pertimbangan menjadi landasan panitia penyelenggara turnamen pramusim tersebut memilih kedua klub itu.
Padahal, selain Arema FC dan PSIS ada dua klub lainnya menghuni Grup A, yang bermain di Solo. Mereka adalah Barito Putera dan TIRA Persikabo.
"Sesuai dengan skema yang kami buat," kata Direktur Operasional PT Liga Indonesia Baru (LIB) Sudjarno, saat dihubungi.
Sudjarno, menyampaikan tidak ada alasan khusus dalam menunjuk Arema FC melawan PSIS sebagai laga pembuka.
Ia berharap pertandingan tersebut berjalan lancar sehingga menjadi awal yang bagus untuk penyelenggaraan Piala Menpora.
"Karena memang sesuai skema yang sudah disampaikan saat managers meeting dengan semua klub kemarin," ujarnya.
Sebetulnya, Grup A dihuni oleh lima klub. Akan tetapi, Persipura Jayapura menegaskan tidak ambil bagian karena terjadi ketidakadilan yang dilakukan PT LIB.
Seluruh pertandingan Piala Menpora, bakal disiarkan secara langsung. Setiap harinya ada dua partai yang ditayangkan pada pukul 15.15 dan 18.15 WIB.
Juara Piala Menpora, bakal mendapat uang Rp2 miliar. Sementara untuk runner-up Rp 1 miliar, lalu peringkat ketiga Rp 750 juta, serta peringkat keempat Rp 500 juta.
Selain itu, setiap klub bakal menerima uang tanding. Buat yang menang menerima Rp 150 juta, dan Rp 100 untuk kalah, bila laga berakhir imbang masing-masing kontestan mendapat Rp 125 juta.
PSSI dan LIB, menjadikan Piala Menpora, sebagai gambaran kepada kepolisian untuk kompetisi musim 2021.
Protokol kesehatan ketat diterapkan selama ajang tersebut berlangsung.
Suporter juga dilarang datang ke stadion untuk mendukung tim kesayangannya. PSSI telah memutuskan semua pertandingan Piala Menpora, dilangsungkan tanpa penonton dan tidak boleh ada nonton bareng (*)
