Selamat Datang!

Keberangkatan Anggota DPR Papua ke AS Ilegal, Diduga Bawa Agenda Khusus Mengadu ke Paman Sam

Rencana keberangkatan beberapa anggota DPR Papua ke Amerika Serikat diduga membawa agenda khusus/foto: istimewa 

JAYAPURA (ranahpesisir.com)- 
Rencana keberangkatan beberapa anggota DPR Papua ke Amerika Serikat diduga membawa agenda khusus untuk mengadu ke negeri Paman Sam, namun dalam rencana keberangkatannya itu, mereka beralasan dalam rangka dengar pendapat dan pandangan mahasiswa Papua di Amerika Serikat terkait otonomi khusus Papua.

Hal tersebut mendapat kritikan dari anggota kelompok kerja adat Majelis Rakyat Papua Herman Yoku. Bahkan Herman Yoku sendiri kurang sependapat dengan apa yang dilakukan oleh beberapa anggota DPR Papua.


“Saya secara khusus kurang sependapat dengan apa yang dilakukan oleh Ibu Sekwan, karena seharusnya surat keluar itu harus di tanda tangani oleh Ketua DPR Papua, karena Sekwan bertugas mengurus secara administrasi para anggota dewan tetapi tidak mempunyai kewenangan untuk menandatangani surat tersebut. Kalau untuk tingkat Provinsi suratnya itu resmi di tandatangani oleh Ketua DPR Papua, tetapi sebelum surat itu di layangkan keluar negeri hal itu harus di koordinasikan dahulu kepada semua komponen di Papua, termasuk Pemprov Papua dalam hal ini biro SDM, MRP dan seluruh internal DPR Papua,” ungkapnya.


Herman Yoku juga menegaskan bahwa seharusnya segala keputusan di dalam lembaga DPR Papua harus selalu di koordinasikan dengan Ketua DPRP, dan melalui mekanisme rapat paripurna yang harus di setujui oleh semua fraksi dan komisi, sehingga bisa menghasilkan sesuatu produk yang bermanfaat bagi mahasiswa Papua.

Herman Yoku juga mengatakan bahwa jumlah mahasiswa Papua yang ada di beberapa kota studi di Indonesia sendiri sangat banyak yang belum merasakan dampak yang baik bagi pendidikan mereka.


“Segala keputusan harus melalui rapat paripurna, kalau kita di MRP adalah rapat pleno yang sesuai tata tertib di lembaga masing-masing, jadi tidak asal mengeluarkan keputusan, apa lagi keputusan yang di keluarkan oleh Sekwan, masih banyak ade-ade mahasiswa di Manado, Makassar, Jawa, Bali, Jawa Tengah , dan di Papua sendiri yang belum merasakan uluran tangan pemerintah daerah, dan jumlah mereka lebih banyak dari para mahasiswa Papua di Amerika. Saya lihat ada beberapa oknum anggota DPRP yang ingin mengambil kesempatan ini agar dapat bepergian keluar negeri,” kata Herman.

Untuk itu Herman Yoku menandaskan bahwa seharusnya anggota DPRP melihat berbagai permasalahan yang sedang terjadi di Papua, termasuk segala kendala yang sedang di hadapi oleh ade-ade mahasiswa yang ada di Papua maupun di beberapa kota studi di Indonesia.

”Anggota-anggota DPR Papua yang mau ke Amerika lebih baik fokus lihat ade-ade mahasiwa Papua yang ada di Indonesia dulu, cek segala kebutuhan mereka, tanya ke mereka, apakah mereka ada kesusahan atau tidak, jangan keluar negeri trus lupa kewajiban di dalam negeri, apalagi sekarang adalah masa pandemi Covid-19, dan saya juga dengar bahwa rencana beberapa anggota DPR Papua ini tidak dianggarkan dalam program lembaga DPRP," pungkasnya. (*)

Share this post :

Berita Populer

Statistik

 
| |
Copyright © 2016. ranahpesisir - All Rights Reserved
Admin by redaksi
Proudly presetnt by ranahpesisir.com