 |
| General Manager PSIS Semarang, Wahyoe ‘Liluk’ Winarto/foto: istimewa |
SEMARANG (ranahpesisir.com)- Menurut General Manager PSIS, Wahyoe ‘Liluk’ Winarto, pihaknya sudah mendapatkan laporan mengenai posisi mana saja yang harus ditambah dan dipangkas untuk efektifitas sebuah tim.
“Memang sudah ada. Tim pelatih yang dipimpin Dragan Djukanovic sudah memberi laporan mengenai evaluasi tim setelah tampil empat pertandingan di Piala Menpora. Artinya terkait kekurangan dan kelebihan tim PSIS saat ini,” ujar Liluk di Semarang, Jumat (16/04/21).
Namun, manajemen PSIS tak mau terburu-buru dalam bersikap karena masih menunggu status dan kejelasan kompetisi Liga 1 2021.
“Tapi sekali lagi, kami belum berani melangkah lebih lanjut. Seperti yang sudah saya sampaikan sebelumnya, kami masih menunggu dulu dari PSSI seperti apa kompetisi tahun ini. Supaya kami tidak salah dalam menentukan langkah juga,” lanjut Liluk.
Belum Bisa Disebutkan
Liluk untuk saat ini juga enggan mengatakan posisi mana saja yang perlu penambahan pemain atau kelebihan pemain. Pasalnya di beberapa posisi, PSIS memang memiliki kedalaman skuat yang cukup mumpuni dan sebetulnya cukup ideal untuk melakoni sebuah kompetisi yang cukup panjang seperti Liga 1.
“Ya pastinya ada posisi mana saja yang perlu ditambah atau posisi yang jumlah pemainnya berlebih. Nanti kami akan lakukan beberapa opsi. Untuk posisinya belum sepantasnya saya sebutkan saat ini. Kita tunggu status kompetisi dulu,” beber pria yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Semarang ini.
Saat disinggung mengenai opsi peminjaman pemain, Liluk tak menampik. Namun ia sekali lagi belum mau mengungkapkan lebih jauh sebelum ada kejelasan kompetisi.
“Kalau opsi itu ada meminjamkan pemain supaya pemain juga mendapat jam terbang lebih. Namun nanti dulu lah, kita tunggu perizinan kompetisi Liga 1 dulu seperti apa. Baru setelah itu PSIS menentukan program atau langkah selanjutnya,” pungkasnya.
Untuk saat ini, manajemen PSIS juga masih meliburkan pemain supaya anak asuh Dragan Djukanovic beserta staff official bisa menikmati waktu Ramadan bersama keluarga. (*)
