Selamat Datang!

Sepenggal Cerita Personel SAR Ditpolairud Polda Jateng Mencari Korban Tenggelam di Waduk Kedung Ombo

Sinergitas dan kerjasama yang solid ditunjukan tim gabungan dalam pencarian korban kecelakaan air di Waduk Kedung Ombo Kecamatan Kemusuk Kabupaten Boyolali/foto: istimewa 

BOYOLALI (ranahpesisir.com)-
Jeritan penumpang perahu yang menyayat hati, disaat hari raya Idul Fitri 1442 H beberapa waktu lalu, masih menyisakan pilu yang mendalam bagi keluarga korban.

Yakni kecelakaan air di Waduk Kedung Ombo, Kecamatan Kemusuk Kabupaten Boyolali, yang menelan korban jiwa 20 orang ini, akibat perahu wisata air oleng menghujam kedepan, yang dikarenakan para penumpang yang ingin berselfie nuansa keindahan danau. 

Dalam insiden itu 11 penumpang berhasil terselamatkan dan 9 orang meninggal dunia dan tidak tertolong. Berkat kesigapan warga masyarakat dan Tim SAR, 6 korban dapat ditemukan di Waduk Kedung Ombo.

Diketahui, bahwa di hari pertama pencarian korban tenggelam tersebut, Minggu 16 Mei 2021, Subuh sekira pukul 05.00 WIB Kapten Ajik dan Kapten Pangat, melawan lelah demi kemanusiaan. Sebelumnya, selama 3 jam dicash battere dengan menggunakan alat SRV 8 MS Drone nya, kemudian mereka menggotong alat tersebut ke titik kumpul bibir Waduk Posko SAR Gabungan.

Sementara itu, tampak Perwira Sarnas Semarang selaku Koordinator dengan sigap langsung memberikan komando kepada Tim Sarnas untuk menentukan Triangle Point di tiga titik sudut sebagai poros-porosnya. 

“Sebelum penyelaman dilakukan, Tim Drone Under Water lebih awal berangkat. Kemudian Poros terhubung tali dengan berpatokan Datum sebagai titik tengah. 85 penyelam dari Instansi Basarnas, Polairud, Brimob, Potensi SAR siap dengan pembagian Tripnya,” terang seorang Perwira Sarnas, (Dalam Sebutan SOP).

Disinilah kepiawaian Bripka Capt Ajik dan Capt Pangat di uji. Dua personel Ditpolairud Polda Jateng ini nampak serius memainkan remote SRV 8 MS dengan mengawasi di layar monitor, peralatan diturunkan diseputaran Datum.

“Memang butuh kemahiran khusus dalam mengoperasionalkan alat canggih ini,” katanya.


Setelah mereka mendapatkan data awal area TKP waduk, ketenangan dan kecerahan air harus terjaga. Dengan perlahan tapi pasti SRV 8 MS Drone di arahkan turun dengan kedalaman 15 meter, dan disitu banyak jaring ikan dan tumbuh tumbuhan ranting yang mati. Hal itu dikarenakan lahan ini dahulunya adalah hutan, dan disitulah ada aliran sungai besar dari arah tenggara menuju timur laut.

“Disaat menit ke 25, Capt Ajik dan Capt Pangat tampak lega, dikarenakan mereka melihat ada benda yang mencurigakan dari dalam air. Dengan sigap tim selam Ditpolairud Polda Jateng bersama dengan Diver Capt Dedy disitu juga dive, mengambil benda tersebut dengan membawanya keatas. Alhamdullilah target ke 7 berhasil ditemukan korban laka air tersebut,” jelas Koordinator Sarnas ini.

Namun pada saat itu, ada kejadian fatal di sore hari, saat Drone SRV 8 MS observasi diturunkan di kedalaman 30 meter, sempat tersangkut jaring nelayan. Kemudian di remote layar monitor, Drone SRV tidak dapat terangkat, hal ini memang naas bagi Capt Ajik dan Capt Pangat.

Pada saat penyelaman pertama gagal. Disinilah keahlian selam Capt Ajik dan Capt Pangat di uji, dengan sigap dan tanggap Capt Ajik menyelam dengan kedalaman 30 meter, serta tingkat jarak pandang dibawah air  sangat rendah, keruh dan tidak terlihat. Dengan perlahan tapi pasti DRONE SRV 8 MS yang tersangkut jaring nelayan, mereka dapat melepaskan dengan belati di kedalaman 30 meter. Akhirnya DRONE SRV 8 MS dapat terangkat.

Dirpolairud Polda Jateng, Kombes Pol Raden Setijo Nugroho H H P SIK mengucapkan selamat kepada rekan rekan tim SAR Ditpolairud Polda Jateng dan tim gabungan atas kerja keras mereka, hingga tak kenal waktu untuk menemukan seluruh korban tenggelam laka air ini.

“Selama 3 hari, siang malam ia berharap kejadian ini jangan sampai terulang kembali di seluruh objek wisata di wilayah Jawa Tengah, dengan memperhatikan keselamatan berlayar, life jacket, kelayakkan kapal, situasi cuaca, dan lain lain," ungkap Dirpolairud Polda Jateng.

Bahkan Kepala Kantor SAR Semarang, Yahya pada saat penutupan OPS SAR ini berharap, semoga sinergitas dan kerjasama dari berbagai instansi dan Potsar ini tetap solid, demikian juga dukungan masyarakat Kedung Ombo. 

“Kami mengucapkan terima kasih atas kerjasamanya dengan berbagai instansi. Semoga sinergitas dan Potsar ini semakin solid. Dan semua ini atas doa serta dukungan dari masyarakat yang berada di Kedung Ombo,” ungkapnya. (Saibumi/*)

Share this post :

Berita Populer

Statistik

 
| |
Copyright © 2016. ranahpesisir - All Rights Reserved
Admin by redaksi
Proudly presetnt by ranahpesisir.com