TEGAL (ranahpesisir.com)- Menjelang peringatan Hari Pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 November 2021 mendatang, Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Dr. Dewi Aryani, M.Si membangun fasilitas untuk Kantor Pejuang Veteran diantaranya sanitasi lengkap mulai kamar mandi, septic tank dll, dan untuk para pekerja juga diberikan sembako, Sabtu (6/11/2021).
Selain itu, Dewi Aryani juga akan membangun kolam ikan lele dan nanam sayur mayur di belakang Kantor Pejuang Veteran di Kelurahan Pakembaran Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal.
"Ini adalah salah satu cara saya menghormati pahlawan," ujar DeAr sapaan akrab Dewi Aryani.
Politisi PDI Perjuangan ini menilai peringatan Hari Pahlawan yang jatuh setiap tanggal 10 November sangatlah penting. Salah satunya untuk mengingatkan kembali agar seluruh masyarakat Indonesia tidak mengkhianati warisan dan cita-cita para pahlawan.
"Mereka (para pahlawan) telah berkorban jiwa dan raga untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia," tandas DeAr.
Sebagai generasi penerus bangsa, lanjutnya, memperingati Hari Pahlawan salah satunya adalah dengan merawat kemerdekaan. Tidak hanya itu, seluruh anak bangsa juga memiliki tugas untuk meneruskan cita-cita para pahlawan atas Bangsa Indonesia diantaranya melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa," jelas Politisi PDI Perjuangan yang menjabat 3 periode ini.
"Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia tidak hanya berarti secara fisik. Namun bermakna melindungi kepentingan-kepentingan rakyat," tandas DeAr.
"Sedangkan melindungi tumpah darah Indonesia berarti komitmen yang besar untuk memanfaatkan sumber daya yang ada, hanya untuk kepentingan anak bangsa, seperti di masa pandemi saat ini harus bekerja keras untuk menyelamatkan masyarakat dari ancaman Covid-19. Perjuangan dalam melawan Covid-19 adalah bentuk kekinian dalam meneladani semangat kepahlawanan. Tentunya, hal ini harus dipelopori oleh pemerintah yang memiliki tanggung jawab atas pengelolaan negara," pungkas DeAr. (*)
