Selamat Datang!

Grand Dian Hotel Bantu Realisasi Program RPS Lansia Klampok


Brebes (ranahpesisir.com)- 
Selain sebagai perusahaan penyedia jasa layanan penginapan, restoran dan lainnya, Grand Dian Hotel Brebes juga bergerak pada bidang sosial. Melalui tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR), Grand Dian membantu merealisasikan program Rumah Pelayanan Sosial (RPS) Panti Lanjut Usia di Desa Klampok, Kec Wanasari, Brebes.

Melalui General Manager (GM) Grand Dian Hotel Brebes Any Kusumaeni (Mey) berkeinginan membantu program yang ada di RPS Lansia Klampok, salah satunya yakni membuat suasana RPS Lansia serasa di hotel bahkan rumah sendiri, dengan mengutamakan kebahagiaan penghuni panti.

"Ini adalah program CSR Grand Dian di bulan Ramadhan, kami bikin acara buat mbah-mbah berbuka bersama dan santunan, kami juga ingin membantu realisasi program panti," terang Mey saat pemberian santunan di RPS Lansia Klampok, Jumat (14/4/2023) malam. 

Kata Mey, ternyata panti ini mempunyai program yang bagus, semoga nantinya bisa terealisasi, meski tidak cepat. Dirinya berkeinginan membuat suasana panti lebih nyaman, baik penghuni maupun pengunjung.

"Jadi ketika pengunjung datang merasa adem saat berinteraksi dengan mbah-mbah ini, seperti di hotel, mbahnya akan merasa senang selayaknya di hotel, karena hotel membuat senang tamu yaa," ucapnya.

Kepala RPS Lansia Asep Taufik Hidayat menuturkan, bukan kali pertama Gran Dian Hotel Brebes memberikan santunan membantu pelayanan sosial kelompok lanjut usia ini. Dia pernah datang ke Gran Dian disambut dengan baik, duduk dengan nyaman dan ada alunan musik dan lainnya.

"Saya berpikiran positif bahwa di sini bisa disetting seperti hotel, mohon dibantu kepada Grand Dian program yang kami canangkan, agar penghuni panti merasa tinggal di rumah sendiri, berasa di hotel dengan fasilitas yang memadai," tuturnya.

Asep mengatakan, fasilitas dan pelayanan di panti sudah berupaya sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) layanan lansia, namun demikian ketika sandang pangan papan sudah tercukupi, ada hal yang lain ingin dicapai.

"Kalau kita merujuk teorinya Maslow tentang kebutuhan manusia, ada hal lain yang ingin dicapai oleh mbah-mbah termasuk kita biasanya ingin rekreasi, ingin lebih bahagia lagi," terangnya.

Lanjut Asep, jadi ada pencapaian lain juga, seperti mbah di sini biasa dengan kegiatan pemberdayaan seperti pembuatan telur, kerajinan keset, sulak dan lainnya. Bagaiman mereka merasa bisa menjadi dirinya sendiri, bekerja dan berbagi dengan mbah yang lain secara maksimal.

"Jumlah lansia ada 90, 50 mandiri dan 40 di tempat tidur ruang isolasi, yang 40 itu dilayani dari bangun tidur, memandikan, menggantikan popok menyuapi makan, termasuk merawat yang sakit, kita obati juga," tuturnya.

Penghuni panti, kata Asep, mayoritas dari Brebes, sebagian dari Tegal, Pemalang dan Banyumas dan lainnya, karena sesuai kebijakan dari gubernur tidak melihat asalnya dari mana, yang terpenting mereka ada di wilayah administratif Jawa Tengah mereka harus dilayani.

"Kami ini melayani para lansia tentunya tidak bisa sendiri, kami harus berkolaborasi lewat pentahelix, sekarang sudah ada beberapa akademisi berkolaborasi, dan alhamdulillah kali ini dengan Grand Dian," ungkapnya.

Asep berharap bisa berkolaborasi dengan elemen masyarakat lainnya, seperti kumpulan maupun organisasi, seperti ibu PKK bisa berbagi ilmu keterampilan atau anak muda milenial juga bisa masuk di panti.

Pesan Asep, bawahlah cinta dan bawalah perhatian, karena bagi mereka ketika ada senyum dari orang luar tentunya mereka merasa menjadi bagian keluarga, dan menjadi energi positif bagi mereka dan mereka merasa senang. (G)

Share this post :

Berita Populer

Statistik

 
| |
Copyright © 2016. ranahpesisir - All Rights Reserved
Admin by redaksi
Proudly presetnt by ranahpesisir.com