Selamat Datang!

Brebes Raih Sertifikat Bebas Frambusia


Brebes (ranahpesisir.com)
Dinilai berhasil dalam melakukan eradikasi/pembasmian berkelanjutan penyakit tropis terabaikan atau Neglected Tropical Diseases (NTDs) khususnya penyakit Frambusia, Pemerintah Kabupaten Brebes menerima Sertifikat Bebas Frambusia. Sertifikat dari Kementerian Kesehatan RI tersebut diserahkan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin kepada PJ Bupati Brebes yang diwakili Sekretaris Daerah Kabupaten Brebes Ir Djoko Gunawan MT pada peringatan Hari NTD Sedunia di Hotel Grand Sahid Jakarta, Rabu (5/3/2024). 


Djoko Gunawan mengaku bangga dengan pemberian sertifikat dari Menteri Kesehatan RI. Karena Brebes telah menunjukan keseriusannya dalam pembebasan Frambusia. Kepada Dinas Kesehatan dan masyarakat Brebes Djoko juga mengucapkan terima kasih atas komitmennya dalam meningkatkan derajat Kesehatan Masyarakat.


Djoko menerangkan, Kabupaten Brebes mendapatkan Sertifikat Bebas Frambusia karena Brebes termasuk daerah Non Endemis Frambusia. Dinas Kesehatan melalui puskesmas juga selalu melakukan pelaporan rutin Frambusia. Selain itu, lebih dari tiga tahun tidak ditemukan adanya kasus Frambusia di Brebes.


"Pemkab Brebes berkomitmen untuk terus mempertahankan NOL kasus Frambusia. Kepada masyarakat dihimbau untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat," ajak Djoko.


Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes Ineke Tri Sulistyowaty SKM MKes mengungkapkan, Frambusia atau dikenal juga sebagai  Patek merupakan infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri Treponema Pallidum Pertenue.  Infeksi ini biasanya terjadi di negara wilayah tropis yang memiliki sanitasi buruk, seperti Afrika, Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Oceania.


Penyakit Frambusia dapat menular melalui kontak langsung dengan ruam pada kulit yang terinfeksi. Pada awalnya, frambusia hanya akan menyerang kulit. Namun, seiring berjalannya waktu, penyakit ini juga dapat menyerang tulang dan sendi.


"Jangan ganti-ganti pakaian dengan orang lain, mandi dengan air bersih dan pakai sabun. Yang tidak kalah penting, jaga lingkungan tetap bersih," imbau Ineke.


Lebih jauh dijelaskan Ineke, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk melakukan eradikasi Frambusia. Salah satunya dengan membentuk Tim Sertifikasi Eradikasi Kabupaten Brebes Tahun 2023 sebagai bentuk komitmen Eradikasi Frambusia.


Pihaknya juga telah melakukan kerjasama lintas sektoral dan penggalangan komitmen bersama untuk Eradikasi Frambusia. Berbagai sosialisasi dan peningkatan kompetensi bagi petugas puskesmas dan pengelola program Frambusia juga telah dilakukan.


Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan, dari 11 NTDs pihaknya akan fokus kepada lima NDTs yakni Kusta, Frambusia, Kaki Gajah, Cacingan dan Demam Keong. Kepala daerah dihimbau untuk mengatasi NDTs  berkelanjutan yaitu dengan menjaga lingkungannya.


"Kalau lingkungan tidak banyak nyamuk, tidak BAB sembarangan ya kecil kemungkinan ada penyakit. Kita fokus bagaimana caranya menurunkan NTDs dengan lingkungan yang sehat, rajin cuci tangan, jangan BAB sembarangan, kalau jalan-jalan pakai sandal, terutama anak anak," katanya. 


Gunadi manambahkan, NTDs disebabkan oleh berbagai patogen termasuk virus, bakteri, protozoa, dan cacing parasit. Saat ini baru empat obat yang tersedia untuk lima penyakit ini, kecuali Frambusia hanya dengan menjaga lingkungan.


"Cara yang paling cepat dengan memberikan obat. Hari ini kita luncurkan obat Kusta. Pesan saya bikin lingkungan yang bersih. Mudah-mudahan kita bisa menurunkan angka NTDs lima tahun kedepan," imbuhnya.(G) 

Share this post :

Berita Populer

Statistik

 
| |
Copyright © 2016. ranahpesisir - All Rights Reserved
Admin by redaksi
Proudly presetnt by ranahpesisir.com