Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE MH didampingi Drs Kompol H Warsidin MH saat berkunjung ke rumah keluarga Karsinah di Desa Siandong Larangan Brebes/foto: wasdiun |
Bupati dalam kesempatan itu menyampaikan belasungkawa, dan mengajak orang tua korban agar ikhlas menerima musibah yang menimpa korban. “Semua orang tidak menghendaki musibah apalagi sampai menimbulkan kematian, tetapi Allah SWT berkehendak lain sehingga kita harus ikhlas, tabah dan semoga korban ditempatkan di surga-Nya,” ucap Idza sembari mengelus anak korban, Kamis (12/4).
Bupati yang didampingi suaminya Drs Kompol H Warsidin MH berdoa semoga korban tergolong mati syahid karena tengah membela ekonomi keluarganya. Idza juga mengaku lega, karena Karsinah bekerja sebagai TKI lewat jalur yang legal. Sehingga proses pengurusan dokumen dan pemulangan jenazah berjalan lancar.
Kepada keluarga korban, Idza menyarankan agar berkoordinasi terus dengan dinas tenaga kerja, PJTKI yang memberangkatkan dan aparat desa untuk menyelesaikan hak-hak almarhumah. “Bantuan dari Pemkab juga ada, berupa santunan sebesar Rp 2 juta agar diurus lewat Dinas Sosial, termasuk dari BPJS Ketenagakerjaan juga semoga mendapatkannya,” kata Idza.
Korban tiba di rumah duka sekitar pukul 07.00 WIB dan dimakamkan di pemamakan umum desa setempat pukul 10.00 WIB. Istri dari Wahidin ini mendapat simpati ribuan pelayat yang mengantar ke pemakaman.
Pihak keluarga menerima kabar kematiannya pada 5 April 2018. Karsinah sempat mendapat penanganan medis selama sepekan penuh, hingga akhirnya mengembuskan napas terakhir tanpa ada keluarga yang mengetahui, bahkan menemaninya saat-saat terakhirnya.
Anak pasangan dari Waidi-Rugini tersebut hanya lulusan sekolah dasar (SD) sehingga memaksanya menjadi TKI karena desakan ekonomi keluarga. Karsinah meninggalkan seorang suami Wahidin dan dua orang anak Zarah Aulia Putri (8) dan Muhammad Ahdan Farel (3).
(wasdiun)