Bupati Brebes Bicara GKB di Forum Internasional

Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE MH sampaikan bagaimana komitmen Pemkab Brebes mampu mengangkat anak putus sekolah agar kembali bersekolah/foto: wasdiun
JAKARTA- Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE MH menyampaikan keberhasilan dan kendala dalam penanganan Gerakan Kembali Bersekolah (GKB) di Forum Internasional Indonesia Development Forum (IDF) 2018 di Jakarta pada 11 Juli 2018

Bupati menyampaikan bagaimana komitmen Pemkab Brebes mampu mengangkat anak anak yang putus sekolah agar mau kembali bersekolah.

Dari jumlah penduduk 1,8 juta orang ini, kata Idza, tentunya pelayanan dasar berupa ekonomi, pendidikan dan kesehatan banyak kendala.

Diantaranya, untuk bidang pendidikan banyak anak usia sekolah yang putus sekolah dan tidak sekolah. Dari sinilah kemudian di galakan gerakan kembali bersekolah agar mereka bisa kembali menikmati dunia pendidikan.

Langkah yang ditempuh antara lain dengan Kartu Brebes Cerdas, kucuran pembiayaan dari dana desa serta keterlibatan dari seluruh stake holder seperti Dinas Pendidikan, Kepala Sekolah, Kepala Desa, organisasi kemasyarakatan, lembaga akademik dan elemen masyarakat lainnya.

Idza Priyanti menambahkan, pengalaman terbaik kabupaten Brebes dalam kebijakan layanan dasar pendidikan ini sudah dilaksanakan sejak 2017 terutama untuk mengentaskan wajar dikdas dan memastikan semua anak bersekolah.

"Brebes telah mengembalikan 1.212 anak ke sekolah, dan tahun 2018 ini ditarget 13 ribu anak kembali bersekolah, karena sudah ada regulasi terkait pengembalian anak ke sekolah, termasuk mendukung anggaran daerah Rp 5,7 Milyar dan dukungan tambahan dari dana desa," ungkapnya.

Sementara itu, Kementerian Bappenas melalui Deputi Ministry For Regional Development Bappenas RI Rudi Suprihadi Prawidinata mengatakan bahwa kesenjangan yang ada di Indonesia ini harus terus diperbaiki terutama terkait akselerasi dan transformasi pembangunan wilayah, salah satu akselerasi melalui peningkatan Kapasitas SDM, peningkatan produktivitas efisiensi dan nilai tambah SDA.

Kesenjangan yang terjadi di wilayah Indonesia timur seperti Papua misalnya, bagaimana agar warganya dengan kondisi yang sulit namun fasilitas pendukung memadai seperti pada lingkup kesehatan, pendidikan atau ragam lainnya. Pendekatan holistik harus lakukan dan melihat potensi kondisi daerah (lokalitas), inovasi terbaik daerah lewat inspirasi yang dilakukan daerah bisa ditetapkan di skala nasional.

Kepala badan penelitian pengembangan dan pembangunan daerah (Balitbangda) Angkatno menambahkan, Indonesia Development Forum (IDF) menjadi sebuah platform untuk dialog nasional mengenai pembangunan.

Forum ini diselenggarakan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, IDF mempertemukan para pemimpin dari pemerintahan, masyarakat sipil, akademisi, dan sektor swasta untuk membahas solusi bagi tantangan utama pembangunan di Indonesia.

Melalui sesi interaktif, IDF mendorong dialog terbuka mengenai berbagai permasalahan pembangunan prioritas dan pilihan kebijakan untuk mengatasinya.

Sesi ini mengetengahkan penelitian dan wawasan dari para ahli dan praktisi dan menyoroti praktik-praktik yang berhasil dari Indonesia dan dunia internasional. Forum gagasan ini menampilkan pendekatan baru dan inovatif untuk mengatasi tantangan pembangunan.

IDF didukung oleh pemerintah Australia melalui Knowledge Sector Initiative (KSI).  Program kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Australia tersebut mendukung pemerintah Indonesia untuk mengatasi tantangan pembangunan utamanya melalui kebijakan publik yang lebih efektif yang memanfaatkan penelitian, data, dan analisis dengan lebih baik.

Lewat Indonesia Development Forum ini bertujuan untuk mempertemukan para pelaku pembangunan di pemerintahan, masyarakat sipil, akademia, dan sektor swasta untuk membentuk agenda pembangunan Indonesia.

IDF antara lain bertujuan untuk mengkomunikasikan penelitian dan bukti tentang tantangan utama pembangunan dan solusi-solusi yang dapat mengatasinya.

Oleh Staf Ahli Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional bidang Hubungan Kelembagaan Diani Sadia Wati menyebutkan kalau penampilan Idza Priyanti sangat inspiratif sehingga menyebut Idza sebagai The power of makmak yang bisa menjadi inspirator bagi daerah daerah lainnya di Indonesia. (wasdiun)

ranahpesisir

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.