Halalbihalal keluarga besar MAJT dihadiri tiga gubernur, wakil gubernur serta tokoh dan sesepuh Jawa Tengah/foto: istimewa |
Selain Gubernur Jateng H Ganjar Pranowo SH MIP, hadir dalam acara tersebut tokoh-tokoh dan sesepuh Jawa Tengah. Diantaranya mantan Gubernur Jateng Letnan Jenderal TNI H Bibit Waluyo dan Drs H Ali Mufiz MPA, mantan Wakil Gubernur Jateng KH Achmad, Ketua Dewan Pelaksana Pengelola (DPP) MAJT Dr Noor Achmad MA, Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Jateng KH Iskandar Al-Khasani atau Chang I Po, serta tokoh lintas agama.
Suasana hangat dan gembira terpancar di wajah para tokoh dan sesepuh Jawa Tengah. Senyum bahagia tampak tersungging di bibir mereka saat bertemu, berjabat tangan dan saling berpelukan. Para mantan pejabat ataupun yang masih menjabat di Jawa Tengah itu semakin akrab ketika berkumpul, duduk bersama sembari bertutur kabar dan saling bercanda.
"Pagi ini Allah telah menurunkan rahmat yang luar biasa, para tokoh dan sesepuh Jateng hadir pada forum ini. Baru kali ini acara halalbihalal dihadiri tiga gubernur sekaligus, ini merupakan berkah dalam bentuk kebersamaan untuk Jawa Tengah," kata Ketua Umum DPP MAJT Jateng Dr KH Noor Ahmad MA di sela-sela acara.
KH Noor mengatakan, keberadaan MAJT sebagai simbol keberagaman baik di Jateng maupun nasional ini, tidak lepas dari keterlibatan para tokoh dan sesepuh yang saat ini tengah berkumpul di MAJT. Pembangunan masjid terbesar di Jateng ini terlaksana berkat pembebasan tanah yang dilakukan Pangdam IV/Diponegoro yang saat itu dijabat Bibit Waluyo.
Sementara itu KH Ahmad sebagai wakil gubernur di era Gubernur Mardiyanto ikut menangani pembangunan, kemudian Ali Mufiz sebagai gubernur berikutnya yang melanjutkan pembangunan, lalu Ganjar Pranowo gubernur saat ini pemberi bantuan kepada MAJT.
"MAJT menjadi tempat berlindung bagi siapapun yang datang ke sini, menyatukan semua umat beragama, semua elemen masyarakat di Jateng, sebagai rujukan tidak hanya masyarakat Jateng tetapi nasional maupun internasional," bebernya.
Mantan rektor Universitas Wahid Hasyim Semarang itu menyampaikan, halalbihalal keluarga besar MAJT ini sekaligus bentuk rasa syukur atas pelaksanaan pesta demokrasi di Jateng yang berlangsung aman dan damai, bahkan sejak sebelum hingga usai pilkada tidak terjadi gesekan sedikit pun.
"Mudah-mudahan ini berkat doanya anak anak dan remaja MAJT yang mengadakan istiqosah sebelum pilkada serentak kemarin. Kita ucapkan selamat dan anggap saja acara ini adalah syukuran atas terpilihnya Pak Ganjar sebagai gubernur," ucapnya.
Sementara itu, Gubernur Jateng H Ganjar Pranowo berharap, MAJT tidak sekadar tempat ibadah bagi umat Islam, namun juga menjadi pusat kajian berbagai disiplin ilmu, tempat berdiskusi tentang berbagai hal baik agama, sosial, budaya, maupun ekonomi.
Dalam sambutannya, Ganjar meminta maaf kepada semua masyarakat Jateng. Selama lima tahun memimpin Jateng pasti ada yang tidak suka, ada ucapan, perbuatan atau sikap yang kurang berkenan baik sengaja maupun tidak sengaja sehingga perlu meminta maaf kepada semuanya.
"Kedua saya sampaikan terima kasih atas dukungan masyarakat Jateng, sehingga arus mudik dan balik Lebaran 2018, berjalan lancar. Masyarakat menyambut arus mudik dengan penuh kegembiraan dan kebersamaan," terangnya.
Jalur mudik di Jateng, kata dia, kini semakin lancar, terutama jalan tol yang dahulu diinisiasi Bibit Waluyo sekarang luar biasa dan sudah menyambung dari Brebes hingga Sragen. Tidak ketinggalan pula terminal baru Bandara Internasional Ahmad Yani telah beroperasi.
(marni/puji).