Laporan: Uripto GD
Bangunan Gazone di Jalan Jenderal Sudirman Pemalang jadi sorotan masyarakat/foto: uripto gd |
Sutarman, warga perbatasan Desa Wanarejan dan Desa Beji Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang mengemukakan, seperti bangunan Gazone atau pembatas tengah jalan yang ada di Jalan Jenderal Sudirman, antara lampu bangjo Alun Alun Pemalang sampai ke Pasar Beji. Gazone yang lebarnya kurang lebih 80 cm ini mendapat sorotan masyarakat yang sering melewati jalan tersebut.
"Pasalnya bangunan Gazone tersebut sering kelihatan rusak di sana sini, faktor penyebab terjadinya kerusakan antara lain karena di tabrak kendaraan, dan rusak karena kualitas mutu bangunan yang sangat rendah serta corak bangunan yang tidak rasio. Faktor rendahnya mutu material bangunan inilah yang membuat masyarakat geram, lagi lagi rusak," tegas Sutarman.
Anehnya, masih kata Sutarman, walaupun Gazone itu sepanjang 2 km, tapi kalau ada yang rusak 5 meter aja, maka yang lain akan di tetel untuk di bangun baru.
"Mungkin inilah yang kadang menjadi tanda tanya besar masyarakat yang mengamati. Saya heran ngapain yang masih betul juga di rusak, mbok yang rusak aja di betulkan," heran dia.
Hal senada disampaikan Sandi, warga Pelutan Pemalang yang turut mengamati pembangunan Gazone.
"Saya sudah lama mengamati, dan itu benar kayaknya selalu kelihatan ada yang rusak, dan itu konturnya juga ada yang beda, kalau gak percaya ayo saya tunjukan," tandas Sandi.
Terkait diatas, Anggota DPRD Kabupaten Pemalang dari Fraksi PPP H Khodori saat dimintai tanggapannya mengatakan, bangunan Gazone itu mesti pakai beton cetak yang kuat, sehingga tidak mudah rusak.
Lain halnya dengan H Fahmi yang juga selaku Anggota DPRD Kabupaten Pemalang dari Fraksi PPP. Ia menyampaikan, bahwa Pemerintah Kabupaten Pemalang belum membuat aturan tentang pemeliharaan taman.
"Yang berwenang ngurusi itu siapa? Perkim atau LH, nah untuk yang tadi jadi dugaan masyarakat saya belum menemukan tanda tanda itu," ujar Fahmi.
Selanjutnya ranahpesisir.com berusaha menemui Sekdin PU Perkim Pemkab Pemalang, Ir Toto yang kebetulan berada di kantor. Namun setelah tim ditanya maksud dan tujuannya, Ir Toto tidak berani menemui, malah dialihkan ke staf Kasie Peningkatan Mutu Dinas PU Perkim, Baskoro Adhi P.
"Belum ada anggaran untuk membuat Gazone yang model baru, paling hanya perbaikan aja. Kami akui model Gazone yang di situ sudah lama banget," jelas Baskoro. (*)