Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Pemalang, Drs Mualip MPd/foto: uripto gd |
Namun sekarang kalimat pahlawan tanpa tanda jasa itu kini semakin jarang kita dengar, apa sebab gerangan? apakah karena para guru yang sudah menjadi ASN hidupnya sudah di sejahterakan oleh negara? atau memang masyarakat sudah masa bodo terhadap nasib guru, terus bagaimana nasib para guru honorer yang tiap bulan hanya terima pecingan dari sekolahan tempat dia mengabdi.
Sekertaris Dinas Pendidikan Kabupaten Pemalang, Drs Mualip MPd kepada ranahpesisir.com, Selasa (29/10) mengatakan semua guru baik yang sudah ASN maupun yang masih mengabdi dan menjadi guru honorer, tetap layak menyandang gelar sebagai pahlawan tanpa tanda jasa.
Saat disingung terkait seputar guru di Kabupaten Pemalang, Mualip mengemukakan, bahwa di Pemalang sangat butuh guru, terutama guru SD. Menurutnya, untuk Kabupaten Pemalang butuh tambahan guru sekitar 2000 guru untuk SD, MI, SMP dan MTs.
"Kabupaten Pemalang jumlah sekolahan SD Negeri maupun Swasta ada 744 terdiri dari SD Negeri sebanyak 718 dan Swasta 26. Sedangkan untuk sekolahan tingkat SMP atau MTs sebanyak 114 sekolahan, SMPN nya 66 sekolahan dan swasta, baik SMP maupun MTs 48 sekolahan," jelasnya.
Bicara jumlah guru honorer di Kabupaten Pemalang, masih kata dia, sebanyak 2.260 orang berprofesi sebagai guru. Untuk SMP sejumlah 927 tenaga honorer dan sisanya sebagai guru honorer di SDN dan MI. Jumlah tersebut belum ditambah PTT atau pegawai Tidak Tetap sebanyak 800 orang yang berada di lingkup Dinas Pendidikan Kabupaten Pemalang.
"Intinya ini kabar gembira bagi yang ingin berprofesi sebagai guru," pungkasnya. (uripto gd)