Dialog Hubungan Agama dan Peradaban Indonesia Azerbaijan digelar di kantor MUI DKI Jakarta di Masjid Raya JIC, Kamis (17/10)/foto: istimewa |
Acara tersebut dihadiri oleh Wakil Ketua Umum MUI DKI Jakarta Dr Didi Supandi, Pimpinan Harian MUI DKI Jakarta lainnya, Pimpinan MUI Kota dan Kabupaten, serta para Ketua Ormas Islam se-DKI Jakarta.
Dialog ini dibuka dengan sambutan yang disampaikan oleh Wakil Ketua Umum MUI DKI Jakarta, Dr KH Didi Supadi yang menyampaikan mengenai napak tilas MUI yang sudah menapaki 11 bulan dalam periode kepenggurusan baru.
"Hampir 1 tahun akan dilalui oleh MUI DKI Jakarta dikepenggurusan yang baru ini dan Alhamdulillah MUI DKI Jakarta masih tetap konsiten dengan visi misinya sebagai Qiyadul Ummah," ungkapnya.
MUI Jakarta, masih kata dia, juga telah mengantongi sertifikat ISO 9001:2015 yang berstandar internasional dan menjadi satu prestasi yang membanggakan, karena dari 34 MUI dimasing-masing provinsi, MUI Jakarta satu-satunya yang mengantongi sertifikat tersebut.
Selanjutnya Duta Besar Azerbaijan, Prof DR Husnan Bey mengemukakan, Azerbaijan adalah negara di persimpangan Asia dan Eropa, di mana 93% dari 10 juta warganya adalah muslim. Islam masuk ke Azerbaijan sejak 7 M yang dibawa langsung oleh Saad bin Abi Waqash. Jejak Islam di negara ini mengalir berdasarkan sejarahnya, mendapat 3 pengaruh dari kekuatan besar di sekelilingnya.
Dalam pemaparannya, Husnan Bey sapaan akrabnya mengatakan, bahwa kehadiran orang-orang istimewa, serta berbagai peradaban yang singgah di Azerbaijan menjadikan negera ini patut untuk dijadikan destinasi wisata sejarah religi. Selain menjadi destinasi wisata, negara Azerbaijan merupakan negara yang kaya akan ketersediaan kandungan minyak dan gas.
"Mengenai kehidupan beragama di Azerbaijan. Dalam pengembangan peradaban Islam, negara maupun warga Azerbaijan terbilang aman, namun masih lebih baik Indonesia yang memiliki kehidupan maupun peradaban Islamnya berkembang dengan baik,” jelasnya.
Dipenghujung acara dibuka sesi diskusi dan tanya jawab, banyak pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan oleh peserta. Pmpinan MUI menanggapi penjelasan yang disampaikan oleh Duta Besar, dari keseluruhan, mayoritas peserta sangat tertarik untuk mengunjungi dan mengetahui lebih dalam negara kecil yang penuh sejarah Islam ini.
Ketua Umum MUI DKI Jakarta berharap, semoga dengan hadirnya Duta Besar Azerbaijan ke kantor MUI DKI Jakarta dapat memberikan pengaruh yang postif bagi keberlangsungan organisasi ini ke depannya.
"Saya menyambut baik kerjasama di bidang hubungan agama dan peradaban, agar para pengurus dan ulama di DKI Jakarta tetap menjadi panutan dan contoh bagi keberlangsungan kehidupan," tutup KH Munahar Muchtar. (*)