Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten mengatakan Agus Nur Hadie mengatakan bantuan 1 bus ini merupakan realisasi dari proposal yang diajukan tahun 2917 lalu dimana Banyumas mengajukan 5 unit bus sekolah namun baru mendapatkan 2 bus pada tahun 2018 dan 1 bus tahun 2019 ini.
Menurutnya bus sekolah tersebut direncanakan untuk melayani anak sekolah secara gratis, pada jalur yang belum ada trayek angkutan, atau ada trayek angkutan tetapi tidak berjalan.
"Dua bus yang diterima tahun 2018, digunakan untuk bus sekolah anak anak Somagede bagian atas," katanya.
Bus sekolah ini juga akan digunakan untuk angkutan perintis, yang tidak bersinggungan dengan angkutan lain seperti koperades, anggkutan kota, BRT dan
lain sebagainya.
Sementara itu Kepala Seksi Anggkutan pada Dinas Perhubungan Kabupaten Banyumas Taryono mengatakan selain daerah Somagede, masih ada 4 wilayah yang belum ada trayek anggkutan antara lain Banyumas, Tambak, Ajibarang dan Kebasen.
"Kita akan melakukan kajian ulang, daerah yang banyak anak sekolahnya akan diprioritaskan, agar mereka tidak mengalami kesulitan, mengingat dari 5 yang diajukan baru 3 yang terirealisasi.
“kita akan segera memproses berita acara serah terima diberi waktu 15 hari, kemudian 15 hari berikutnya balik nama atas nama pemkab,” katanya
Taryono berharap bahwa dengan bertambahnya bus sekolah akan membantu anak-anak sekolah yang mungkin selama ini mengalalmi kesulitan dalam angkutan.
