Rapat Koordinasi Sensus Penduduk 2020 di rumah makan Red Chilli Purwokerto, Selasa (14/1/2020)/foto: istimewa |
Hal tersebut disampaikan saat Wabub membuka Rapat Koordinasi Sensus Penduduk 2020, Selasa (14/1/2020) di Rumah Makan Red Chilli Purwokerto yang diikuti Camat, Tim Sensus Tingkat Kabupaten dan Koordinator Sensus Kecamatan.
“Ini sekedar memotivasi dan ini bukan anggaran APBD tetapi anggaran pribadi,” kata Saedwo.
Sadewo menambahkan melalui rapat koordinasi ini diharapkan bisa didapatkan kesamaan pemahahaman dan gerak langkah semua pihak untuk mendukung dan mensukseskan sensus penduduk 2020.
"Semoga Sensus dapat mendapatkan data penduduk terbaru yang akurat yang nantinya dapat digunakan untuk penyusunan kebijakan perencanaan pembangunan baik regional maupun nasional," harapnya.
Sebuah negara dikatakan modern jika memiliki data yang akurat, baik dan bisa dijadikan referensi pembangunan. Karena perencanaan pembangunan harus disasarkan data yang lengkap, valid dan terpercaya. Menurut Wabup tanpa itu semua maka kebijakan yang diputuskan akan bias atau malah tidak tepat sasaran
Untuk menadapatkan data itu tentu tidak mudah, harus dilakukan oleh lembaga yang terpercaya. BPS Memiliki track record yang baik, terukur, akurat dan mutakir. Selama ini BPS juga berperan dalam pembangunan di daerah.
“Saya menyambut baik dengan adanya sensus ini, karena akan didapatkan pemutakiran data untuk pengambilan keputusan pemerintah,” kata Wabup.
Wakil Bupati minta kepada seluruh Camat untuk mendukung sensus ini dengan memberikan dukungan terhadap pelaksanaan sensus, kemudia mensosialisasikan ke tingkat-tingkatdesa dengan memahami latar belakang, tujuan, dan tahapan sensus penduduk online.
Juga mendorong jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) dan masyarakat umum untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan sensus penduduk online.
“Sosialisasikan mekanisme pengisian wesite sensus penduduk online kepada masyarakat dan selanjutnya ikut melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian sesnsus,” tambahnya
Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyumas Drs Edi Aprotuwiyono mengatakan tahun 2020 akan menjadi sejarah baru dalam proses cacah jiwa penduduk Indonesia. Sebab untuk pertama kalinya Badan Pusat Statistik (BPS) akan menerapkan metode kombinasi yakni secara online dan mandiri melalui situs sensus BPS, serta metode tradisional.
Perubahan mendasar dalam Sensus Penduduk 2020 adalah multiple data collection. Di mana BPS akan melakukan pendataan dengan melibatkan masyarakat untuk memberikan informasi secara aktif. Artinya masyarakat dapat menginput data secara mandiri melalui laman sensus.bps.go.id/.
Untuk sensus online akan berbasis Nomor KTP dan Kartu Keluarga, dan dapat dilakukan secara mandiri baik menggunakan ponsel pintar, tablet, maupun komputer desktop. Sedangkan untuk metode tradisional dilakukan pada daerah-daerah yang belum terjangkau sinyal telekomunikasi dan masyarakat yang masih belum menggunakan ponsel.(*)