Warga Wamena Papua bakar bendera bintang kejora/foto: istimewa |
PAPUA (ranahpesisir.com)- Pembakaran Bendera Bintang Kejora kian marak diikuti dengan seruan Kepala Perang TPNPB untuk kembali ke NKRI, dikarenakan tipu daya politik mengatasnamakan perjuangan Papua sudah disadari oleh kalangan masayarakat hanyalah propaganda pemecah belah saja
92 persen masyarakat Papua sudah sangat mempercayai keberadaan Provinsi Papua sebagai bagian utuh dari NKRI.
Pembangunan Papua semakin hari berkembang bahkan pemerintah menyiapkan tim khusus guna mamaksimalkan percepatan pembangunan di Papua
Hal ini menjadi pemicu utama masyarakat Papua mulai menjauh dari pengaruh dan keterlibatan terhadap kegiatan terorisme separatis di Papua
Masyarakat Wamena menggambarkan peringatan hari lahirnya Pancasila dengan membakar bendera Bintang Kejora dan KNPB
Koordinator aksi Salmon Walilo dalam orasinya mengatakan, tidak ada referendum bagi Papua, karena Papua adalah bagian dari Indonesia yang tak terpisahakan.
"Rakyat Papua tak butuh referendum, karena rakyat sudah merdeka dalam Indonesia," kata Salmon di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua
Sementara warga lain yakni Alex Logo dalam orasinya mengatakan, peristiwa kerusuhan yang kerap terjadi di Papua, lebih banyak akibat ulah kelompok separatis.
"Hari ini saya sebagai orang adat menolak keberadaan KNPB yang ada di Papua, khususnya di Jayawijaya dan wilayah pegunungan tengah Papua," ujar Alex. (*)