Salah satu giat pengaspalan di Desa Danasari Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang ini menggunakan aspal panas pabrikan guna menjamin kualitas pekerjaan/foto: Uripto GD |
PEMALANG (ranahpesisir.com)- Tidak di pungkiri oleh masyarakat apabila infrastruktur jalan menjadi hal yang utama, sebab baik dan buruknya infrastruktur jalan sering dikaitkan dengan maju dan tidaknya daerah tersebut. Dan hal ini sebagai bahan gunjingan, khususnya yang biasa di katakan orang orang lapangan.
Pemalang merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Tengah yang mengalami kerusakan infrastruktur jalan sangat parah. Baik jalan yang di perkotaan, jalan desa maupun jalan jalan kecil di pedukuhan.
Kerusakan yang sangat parah tersebut di sebabkan oleh beberapa faktor, antara lain guyuran air hujan dengan intensitas tinggi dalam jangka waktu yang lama, buruknya material aspal dan nakalnya kontraktor serta punglinya pejabat yang serakah.
Untuk kerusakan jalan intensitas hujan tinggi dan musim hujan cukup lama. Material aspal yang di olah secara manual tidak menggunakan hasil olahan pabrikan. Ulah Kontraktor nakal serta pungutan liar atau pungli dari oknum pejabat.
Untuk Kabupaten Pemalang yang lebih mirisnya lagi, kerusakan sangat parah hampir 75 persen, namun anggaran untuk membangun jauh panggang dari api akibat rechofuching.
Berkaca dari hal tersebut kini pembangunan jalan jalan di Kabupaten Pemalang ada perubahan aturan dan penerapannya, diantaranya untuk pengaspalan menggunakan aspal curah panas hasil pabrikan yang mutu dan material alatnya jelas dapat di pertanggung jawabkan sesuai dengan spesifikasinya. Sisi lain juga ketat dalam pengawasanya.
Seperti pengaspalan di Desa Danasari Kecamatan Pemalang. Dari monitoring awak media, memang ada perubahan yang cukup signifikan. Dari yang dulunya pengaspalan menggunakan manual dengan cara menggoreng material di lokasi, sekarang menggunakan aspal olahan pabrik.
Menurut salah satu rekanan kontraktor yang tidak mau di sebutkan nama dan CV-nya, Sabtu (10/7/2021) mengatakan, sekarang pembangunan infrastruktur jalan di Kabupaten Pemalang itu ada aturan dan penerapan sistem pengaspalan jalan.
"Selain mutu dan kualitas, kuantitas juga sangat di perhatikan. Sisi pengawasan juga lebih ketat bahkan Pak Bupati pun tidak segan segan untuk turun langsung mengecek hasilnya," terangnya.
"Kami pun selaku rekanan juga harus memperhatikan agar hasilnya juga baik sesuai specknya. Walaupun keuntungannya tipis sekali. Kalau masyarakat pengguna jalan puas kamipun senang itung itung sedikit berbakti pada masyarakat," kata Gondang Brojo.
Di lokasi Desa Danasari Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang Jawa Tengah, usai jalan yang di aspal di perbolehkan di lewati media mencegat pengendara motor.
Abdul Goni warga Dukuh Bongin saat di tanya lewat jalan yang baru di aspal nyaman apa tidak, dan halus apa njrenggul njrenggul ia menjawab, aspalnya halus rata di lewati juga nyaman.
"Kalau bisa sih semua jalan di desa desa seperti ini jadi nyaman," ujar Goni yang berprofesi sebagai tukang bangunan yang biasa lewat jalan itu.
Untuk tehnik pembangunan infrastruktur jalan, Untung ST srlaku Kasie DPU Bina Marga Kabupaten Pemalang Jawa Tengah mengaku pihaknya sedang berusaha meningkatkan mutu konstruksi.
Dikemukakan Untung, dari yang semula manual kini menggunakan mekanis hal ini berdasarkan evaluasi dari pekerjaan tahun sebelumnya. Dan sesuai tuntutan masyarakat yang menginginkan jalan lebih awet.
"Dari situlah DPUPR Kabupaten Pemalang berusaha membuat inovasi. Dan harapan kami semoga jalan ini dapat memperlancar ekonomi masyarakat, dan tentunya warga masyarakat dapat memanfaatkan infrastruktur jalan dengan bijak, sehingga jalan tidak cepat rusak," jelasnya. (Uripto GD/Sandi)