TEGAL(ranahpesisir.com)- Direktorat Binmas Polda Jawa Tengah secara resmi membuka Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Satpam Kualifikasi Gada Pratama tingkat Polda di SUPM Negeri Tegal, Rabu (30/7/2025).
Program ini digelar melalui kolaborasi antara Ditbinmas Polda Jateng, BUJP PT Surya Artha Wiguna, dan Baznas Kota Semarang, dengan jumlah peserta mencapai 183 orang.
Dirbinmas Polda Jateng Kombes Pol Siti Rondhijah menyampaikan apresiasi atas sinergi yang telah terjalin antara kepolisian, Baznas, dan BUJP ( Badan Usaha Jasa Pengamanan )
"Ini menjadi kebanggaan tersendiri dan merupakan terobosan bagus karena saling menguntungkan antar pihak," ujar Kombes Rondhijah usai membuka Diklat Satpam
Kombes Pol Siti menjelaskan bahwa program ini tidak hanya mencetak satuan pengamanan yang profesional, tetapi juga menanamkan kesadaran sosial kepada peserta untuk mendukung gerakan infak dan zakat setelah mereka bekerja.
"Selain mendidik mereka menjadi satpam, peserta juga diarahkan untuk berkontribusi secara ikhlas kepada Baznas melalui infak. Ini luar biasa dan kreatif," tambahnya.
![]() |
Dirbinmas Polda Jateng Kombes Pol Siti Rondhijah |
Kepada seluruh peserta, ia pun berpesan agar mengikuti pelatihan ini dengan serius dan penuh perhatian, agar saat terjun ke lapangan nanti tidak merasa canggung.
Sehingga dapat mencetak satpam yang unggul. Harus terlihat jelas perbedaan antara sebelum dan sesudah mengikuti diklat," tegasnya.
Dari pihak Baznas Kota Semarang, Afifah menyampaikan bahwa program ini merupakan bentuk nyata pengelolaan infak produktif.
“Infak dan sedekah yang kami kelola diwujudkan dalam bentuk pembiayaan pendidikan calon satpam dari masyarakat kurang mampu. Harapannya, setelah mereka bekerja, mereka bisa mandiri secara ekonomi,” ungkapnya.
Dari 25 orang yang mendaftar melalui Baznas Kota Semarang, sebanyak 20 orang dinyatakan lolos seleksi dan kini resmi mengikuti pendidikan satpam. Sebelumnya, mereka telah melalui proses seleksi dalam tahap perekrutan.
Senada dengan hal tersebut, Direktur PT Surya Artha Wiguna, Bambang Sukardi, menyatakan komitmennya tidak hanya pada pelatihan, tetapi juga penyaluran kerja bagi para lulusan.
"Kami tidak hanya mendidik, tapi juga berusaha menyalurkan mereka ke dunia kerja. Ini bagian dari kontribusi kami dalam membantu pemerintah mengurangi angka pengangguran," jelasnya.
PT Surya Artha Wiguna juga memiliki Unit Pengumpul Zakat (UPZ) yang terintegrasi dengan Baznas. Bambang berharap, setelah bekerja, para lulusan dapat turut memberikan kontribusi melalui zakat, infak, dan sedekah.
"Ini adalah siklus kebermanfaatan yang saling mendukung—mereka dibantu saat belum bekerja, dan nantinya bisa membantu kembali setelah mandiri," pungkasnya.
Pelatihan ini akan berlangsung selama 14 hari atau setara dengan 140 jam pelajaran (JP). Selain Baznas Kota Semarang, peserta Diklat Satpam juga berasal dari beberapa daerah lain di Jawa Tengah.(*)