Langkah Darurat Penanganan Dampak Proyek Revitalisasi Bendungan Danawarih

 


RESPON-Bupati Tegal  Ischak Maulana Rohman saat menemui warga dari tiga desa guna merespon keluhan warga terdampak proyek revitalisasi Bendungan Danawarih kecamatan Balapulang,Kamis (24/7)/foto: istimewa 

SLAWI (ranahpesisir.com)
– Merespon keluhan warga terdampak proyek revitalisasi Bendungan Danawarih, Bupati Tegal Ischak Maulana Rohman usulkan sejumlah langkah darurat untuk mengatasi masalah pengairan sawah dan kekeringan pada sumur warga. Hal tersebut ia sampaikan saat menemui warga dari tiga desa yang telah menanti kehadiraannya di kawasan Bendungan Danawarih, Jumat (24/07/2025).

Bupati Ischak yang hadir bersama sejumlah pejabat terkait dari Komisi III DPRD Kabupaten Tegal, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah mengatakan jika sebelumnya pihaknya telah menyampaikan permasalahan ini ke Kementerian PUPR.


Sehingga pada Rabu (22/07/2025) lalu sempat digelar audiensi atau dialog terbuka antara Pemkab Tegal dengan kontraktor, pengawas proyek, dan masyarakat serta peninjauan ke lokasi proyek, termasuk oleh jajaran Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian.

Namun sepertinya hal ini belum banyak menyelesaikan permasalahan karena gangguan irigasi dan surutnya sejumlah sumber air bersih milik warga masih terus berlanjut. Tak kurang dari 240 hektare lahan sawah di Desa Timbangreja dan Desa Lebaksiu Kidul di Kecamatan Lebaksiu dan Desa Danawarih di Kecamatan Balapulang terancam gagal panen.

“Kami sudah musyawarah, dan sementara ini akan dilakukan penyodetan saluran air menggunakan pipa untuk mengalirkan air ke rumah-rumah warga yang mengalami kekeringan. Proses revitalisasi juga akan dikebut oleh pelaksana proyek,” ujar Ischak.

Percepatan waktu penyelesaian perbaikan pada saluran irigasi sepanjang 1,4 kilometer dalam jangka waktu satu bulan dari jadwal semula dua bulan ini ditempuh untuk menekan dampak proyek terhadap kehidupan ekonomi dan kehidupan warga.

Hal tersebut dibenarkan Suparno, perwakilan dari PT. Minarta Dutahutama selaku perusahaan penyedia jasa konstruksi pada proyek revitalisasi Bendungan Danawarih.

“Target kami awalnya selesai dua bulan atau 5 September nanti, tapi karena ada situasi darurat, akan kami percepat. Aspirasi warga ini akan kami teruskan ke pusat dan kami juga akan koordinasikan dengan pengawas (terkait langkah percepatan). Kami juga akan tambahkan tenaga kerja supaya target satu bulan ke depan bisa selesai,” ujarnya.

Selain itu, sejumlah langkah darurat juga akan dilakukan antara lain distribusi air bersih menggunakan tiga truk tangki, bantuan PT. Minarta Dutahutama dan pemulihan infrastruktur kawasan bendungan seperti pengaspalan akses jalan dan pembangunan taman untuk mendukung wisata dan UMKM lokal.

Di tempat yang sama, Ike (50) warga terdampak asal Desa Timbangreja mengaku sudah berminggu-minggu ini air tidak keluar dari saluran pipa rumahnya yang tersambung ke saluran irigasi bendungan.

“Air ini kami butuhkan untuk keperluan memasak, mencuci. Sumur juga sudah kering, sawah juga kering. Kami berharap bantuan terus ada,” ungkapnya.

Sedangkan Muslim (57), warga terdampak asal Desa Timbangreja mengaku mendapat bantuan air truk tangki dari perusahaan. Namun menurutnya masih kurang, apalagi untuk mengairi sawah. Sehingga dirinya meminta pelaksanaan proyek bisa dipercepat agar pasokan air kembali normal.

Bendungan Danawarih memiliki peran vital mengairi sawah dan menjaga ketahanan pangan daerah. Saat musim kemarau tiba, air dari bendungan ini menjadi andalan utama petani karena debit air dari sungai sudah tidak lagi bisa diandalkan. Bendungan ini juga menopang kebutuhan air bersih bagi warga, menjaga pasokan air tanah, bahkan berpotensi menjadi sumber air baku di masa depan.

Adapun pengawasan proyek revitalisasi senilai Rp65 miliar ini dilakukan lewat kerja sama operasi antara PT. Vitraha Consindotama dan PT. Inakko Internasional Konsulindo. Proyek ini bertujuan memperkuat struktur dinding dan alas bendungan agar dapat menampung debit air lebih optimal. (*)

ranahpesisir

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.