SLAWI ( ranahpesisir.com)-Empat perguruan tinggi swasta di Kabupaten Tegal menggelar ujian wawancara dan tertulis secara serentak pada penerimaan calon mahasiswa baru melalui jalur program beasiswa Sadesa atau Satu Desa Satu Sarjana tahun 2025, Kamis (04/09/2025). Keempat perguruan tinggai mitra program Sadesa ini yaitu Universitas Bhamada Slawi, Tegal Muhamadiyah University (TMU), Institut Agama Islam Bakti Negara (IBN) Tegal, dan STIKIP NU Tegal.
Wakil Bupati Tegal Ahmad Kholid saat meninjau pelaksanaan ujian penerimaan calon mahasiswa baru ini pun mengaku senang karena tingkat kehadiran peserta cukup tinggi. Hal ini membuktikan semangat belajar dan motivasi untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi sangat baik, sekalipun ada sebagian diantara peserta sudah bekerja.
Ia pun menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan program ini, sehingga Sadesa ini bisa terlaksana, berjalan baik dan lancar.
Di sini, Kholid mengapresiasi dan menyemangati peserta ujian yang telah memilih jalur untuk meningkatkan ilmu dan meraih sukses di kemudian hari lewat pendidikan kampus.
“Saya optimis kalian bisa lulus ujian seleksi, diterima sebagai mahasiswa program Sadesa sampai selesai studi nanti dan meraih gelar sarjana. Setelah lulus nanti, saya juga berharap kalian juga bisa mengabdi di desa atau di daerahnya masing-masing,” ujarnya.
Program beasiswa Sadesa ini merupakan wujud komitmen Pemkab Tegal meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui jalur pendidikan formal. Ia berharap, program Sadesa terus berlanjut, tidak hanya untuk angkatan 2025 saja, sehingga masyarakat bisa merasakan manfaat program pemda.
Sementara itu, Ketua Pengelola Penerimaan Beasiswa Sadesa Universitas Bhamada Arif Rahman menjelaskan terdapat 125 peserta calon mahasiswa yang bersaing memperebutkan 62 kuota beasiswa Sadesa di kampusnya. Peserta yang terbagi ke dalam empat program studi, yakni Bisnis Digital, Kewirausahaan, Informatika, dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bersaing cukup ketat.
“Kami prioritaskan (penerima beasiswa Sadesa) bagi masyarakat kurang mampu, yang punya minat serius untuk kuliah dan mengembangkan karirnya Kabupaten Tegal sesuai bidang yang dipilih. Persiapan tes ini sudah kami lakukan selama tujuh hari, mulai dari tempat, sarana, tim pengawas hingga penyebaran informasi lewat media sosial kampus,” ungkap Arif.
Salah satu peserta, Ahmad Mashudi (20) asal Desa Kaligayam, Kecamatan Talang, mengaku bersyukur dapat mengikuti program ini. Ia mengetahui informasi beasiswa Sadesa dari akun Instagram Humas Pemkab Tegal.
“Saya memilih jurusan K3 di Universitas Bhamada. Wawancaranya menurut saya masih cukup mudah, hanya bercerita tentang diri sendiri, alasan memilih jurusan, dan pandangan terkait permasalahan pembangunan di Kabupaten Tegal. Saya serius mengikuti program ini, karena ingin meringankan beban orang tua, menjadi sarjana pertama di keluarga, dan berkontribusi untuk desa, untuk daerah,” ucap Mashudi.
Mashudi juga menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Pemkab Tegal. Ia berharap apabila bisa diterima di program beasiswa Sadesa ini dan siap mendharma-baktikan ilmu yang ia peroleh kepada masyarakat. (ad/hn)